-->

Senin, 23 Mei 2016

Kuatlah Sayang, Walaupun Kita Tak Pernah Bersama, Biarlah Namamu Selalu Kusebut Dalam Sujudku

Satu setengah tahun lalu, kau datang sebagai pangeran baru setelah patah hatiku.jelas masih terlalu indah kenangan- kenangan manis itu, ketika kau menjadi laki-laki yang diimpikan semua gadis di dunia.layaknya cerita dongeng, kau memperlakukanku seperti princess yang dicintai setengah mati oleh pangeran. datang tengah malam hanya karena takut ku putuskan. datang ke rumahku dengan waktu hanya 10 menit yang ku berikan. menemaniku menghadapi insomnia ku setiap malam,
 mendengarkan segala penjelasanku, menatapku dengan penuh cinta seolah mengatakan pada dunia bahwa hanya aku wanita yang akan kau cintai.

sebulan, dua bulan, tiga bulan kita lalui bersama-sama dengan banyak cerita ngelantur ala kita. kau berhasil membuat ku semakin mencintaimu setiap harinya hingga akhirnya aku yang tak mampu hidup sendiri tanpamu. kau tahu ketika ku katakan bahwa aku tak mampu hidup sendiri tanpamu, aku masih bernyawa hingga detik ini, hanya saya tubuh ini sudah tak berdaya,

 bibir ini tersenyum indah, tapi kau tahu hati ini tetap menangis bersamaan dengan senyuman ini terkembang.
Aku berusaha bertahan sekuat hati ini, mencoba meyakinkan pada Allah bahwa aku yang terbaik untukmu. mencoba mengobrak abrik takdir Tuhan dengan berusaha sekuat tenaga memegang hubungan ini agar tak putus. bagaimana mungkin aku diam saja ketika ku tahu bahwa wanita yang akan mendampingimu itu tak lebih baik dariku?

Aku, wanita yang bercita-cita hanya menjadi wanita biasa, wanita yang hanya bercita-cita memulai hidup denganmu dan merawat anak-anak kita harus merelakan lelaki yang ku cintai tak bahagia dengan orang lain? bisakah?

Tak terasa ya sudah 2 bulan kau menjalani kehidupan bersama wanita itu, bahagiakah? sebulan yang lalu kau masuk ke media sosialku dan mengatakan bahwa sampai saat itupun cintamu masih untukku, mengatakan bahwa tak bisa kau berikan cintamu ke wanita itu, tak taukah kau akulah korban yang sebenarnya? tak taukah kau bagaimana rasanya terbangun hanya karena memimpikanmu? tak tahukah kau bahwa sampai saat ini aku masih menangis mengingatmu?

 Kita hanya berusaha yang terbaik
mati – matian kita berjuang agar bisa bersama, berusaha meyakinkan pada Tuhan bahwa cinta kita mampu mengalahkan segalanya. Nyatanya, Tuhan tetaplah jurinya. kita tetap hanya bisa pasrah. aku hanya bisa menangis saat kau katakan senin kau akan menikah di hari minggu saat malam jum'at kita habiskan waktu bersama. aku pasrah.. kau tahu ini berat untukku, tapi aku juga tahu ini juga berat untukmu. kuatlah sayang.. bukankah pelangi selalu muncul setelah hujan badai?

jika memang kita tidak ditakdirkan bersama dikehidupan ini, percayalah cintamu tetap ku bawa di hidupku. (H.S )

percayalah sayang, hatikupun berkata hal yang sama. cintamu akan tetap ku bawa di hidupku, sampai kapanpun itu, kau akan tetap bertakhta indah di hati ini. hanya saja semua sudah berbeda. aku dan kau jelas sudah terpisahkan oleh buku couple yang seharusnya kau berikan padaku itu.

 Kuatlah Sayang
kuatlah sayang, walaupun kita tak pernah bersama, biarlah ku simpan namamu di doa-doa setelah sujudku, kusampaikan pada Tuhan agar kau tetap kuat disana, seperti aku yang akan tetap kuat untukmu. diam saja, kita tak perlu berkata apa – apa , tak perlu saling bertemu,
 tak perlu saling bicara, hanya doa yang akan mengiringku kepadamu. berbahagialah seperti saat aku ada.

Sumber : http://irmasekarmelati.blogspot.co.id/2016/05/kuatlah-sayang-walaupun-kita-tak-pernah.html

Previous
Next Post »