Di zaman yang serba modern ini, hampir semua orang di perkotaan memegang gadget. Begitu juga Sephia, 49. Dia juga tak mau kalah. Tiap detik, menit dan jam, dia selalu membawa handphone ke mana dan di mana juga. Tujuannya, supaya dia tidak terlambat informasi up to date di medsosnya.
Eh ternyata kesibukannya itu justru seringkali membuatnya lupa membalas SMS dari sang suami, Donwori, 53.
Sephia pun mengakui bila hidupnya tak pernah jauh dari HP. ''Update status di facebook, path atau instagram. Asyik deh,'' kata Sephia. Apalagi, saat dirinya tak ada pekerjaan.
Sephia yang PNS ini karena masa kerjanya lama, kini malas mengerjakan pekerjaan kantor. Sephia justru seringkali meminta bantuan anak baru untuk mengerjakan tugasnya.
''Males lihat komputer. Toh suruh ngerjakan pakai excel, pdf dan lainnya. Bosen banget,'' kata Sephia. Karena keasyikan dengan akun medsos, diakui Sephia jika pekerjaannya terbengkalai.
Parahnya, Sephia juga jarang membalas SMS dari sang suami. Tergolong hampir tidak pernah. Menurut Sephia, penggunaan SMS termasuk golongan gaptek dan boros.
Sebab, SMS memerlukan biaya tambahan, misalnya Rp 100 hingga Rp 300. Berbeda dengan media sosial lainnya yang kini sudah menggunakan kuota gratis, untuk chatting maupun telepon ada beberapa akun yang menggratiskan.
Fitur-fiturnya pun lengkap dengan mengirim gambar dan data lengkap. ''Kalau SMS terbatas. Zaman begini pakai SMS sudah nggak zaman kales,'' ungkap Sephia.
Sementara itu, suaminya Donwori cukup kesal dengan sikap istri yang keasyikan medsos dan lupa diri dengan tanggung jawabnya sebagai istri.
''Dulu istri rajin SMS nanyakan sudah makan siang atau belum. Lagi ngapain atau apalah. Sekarang jangankan tanya, balas SM aja tidak pernah,'' kata Donwori di sela-sela talak cerai di Pengadilan Agama Klas 1 A Surabaya, Rabu (18/5).
Mulanya, Donwori hanya menahan sakit hati dengan sikap Sephia. Lambat laun, Donwori makin kesal karena seringkali si istri bilang kalau dirinya tidak gaul.
Sephia juga tidak akan membalas SMS selamanya bila Donwori tak meng-upload akun baru di HP-nya. Padahal, HP Donwori seharga Rp 5 jutaan.
''Saya tidak suka saja. Bagi saya akun-akun medsos gitu bikin fitnah. Bikin orang masuk neraka,'' tegas pria yang tinggal di Jalan Kertajaya, Surabaya itu.
Karena sang istri sudah tak mau membalas SMS-nya, Donwori akhirnya mengajukan talak cerai. ''Sakit hati pol aku. Sudah tua kok malah tidak memahami suaminya gitu,'' kata pria yang juga PNS itu. (*/no/sep/JPG/JPNN)