-->

Senin, 21 Maret 2016

Wisata Malam Jogja : Indahnya Taman Lampion, Uniknya Malioboro, hingga Uji Konsentrasi Masangin

Wisata Malam Jogja
Atap berhiaskan lampu. (Sumber: Investor Daily/Gora Kunjana)

Selain destinasi wisata di luar kota, Jogjakarta punya banyak tempat wisata di dalam kota yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan beberapa objek wisata seolah “terangkai” pada jalan yang membentang dari utara ke selatan di tengah Kota Gudeg ini.

Mereka adalah Monumen Jogja Kembali (Monjali) dan Taman Pelangi di Ringroad Utara Jogjakarta, Jalan Malioboro, Istana Kepresidenan Jogjakarta (Gedung Agung), Benteng Vredeberg, Museum Sonobudoyo, Kraton Jogjakarta, Taman Sari, dan berujung di Alun-Alun Kidul.

Dari sejumlah objek wisata tersebut, tiga di antaranya adalah wisata malam hari. Yakni, Taman Pelangi di Monjali, Malioboro, dan Alun-Alun Kidul.

Taman Pelangi adalah wahana wisata keluarga di malam hari yang berlokasi di halaman Monumen Jogja Kembali atau Monjali, Ringroad Utara.

Seperti halnya pelangi yang memiliki perpaduan warna yang indah, Taman Pelangi memanjakan wisatawan dengan pemandangan lampion warna-warni dengan bentuk dan ukuran beragam. Begitu memasuki gerbang, wisatawan akan disambut sebuah lampion besar berbentuk pelangi. Selanjutnya pengunjung melalui jalur yang sudah ditentukan dapat menikmati aneka lampion berbentuk flora, fauna, hingga karakter tokoh kartun populer.

Uniknya jika umumnya lampion banyak digantung, aneka lampion di Taman Pelangi banyak yang tertancap di tanah, atau ditempel di dinding. Selain aneka lampion yang indah, Taman Pelangi juga dihiasi kerlap-kerlip lampu yang menciptakan suasana meriah bahkan di beberapa titik tercipta kesan romantis. Karena itulah tak jarang pula Taman Pelangi dijadikan tempat untuk pengambilan foto prewedding pasangan yang hendak menikah.

Tak cukup menyajikan kemeriahan lampion sebagai daya tarik utamanya, di Taman Pelangi juga terdapat aneka wahana permainan seperti trampolin, bom-bom car, hingga sepeda tandem. Ada pula Puri Hantu, wahana bagi wisatawan yang memiliki nyali besar. Bahkan kolam-kolam besar yang mengelilingi Monjali tiap malam disulap menjadi arena bermain speed boat, bola air, perahu dayung, dan bebek kayuh.

Sementara untuk mengisi perut yang keroncongan, wisatawan bisa mampir ke area food court dengan beragam menu, dari makanan ringan hingga berat.

Malioboro tentu sudah sangat dikenal wisatawan. Konon orang belum berasa ke Jogja jika tidak mampir ke objek wisata belanja kerajinan dan kuliner khas Jogja ini. Terletak di pusat jantung kota Jogja, Malioboro tak pelak merupakan salah satu titik wisata yang paling banyak dikunjungi para wisatawan.

Jalan Malioboro ini merupakan kawasan pusat perbelanjaan dan pertokoan besar, uniknya banyak para pedagang kaki lima yang menggelar lapak di emperan sepanjang jalan ini. Mereka menjual barang kerajinan dan kuliner khas Jogjakarta, seperti kaos sablon bertuliskan Jogjakarta dengan berbagai macam pilihan kata yang lucu, blankon, keris, baju batik, tas, gelang, dan pernak-pernik lain yang menarik untuk dijadikan kenang-kenangan.

Jalan Maliboro ibarat museum seni. Setiap saat jalan ini dihiasi hasil karya seni yang unik dan menarik berupa patung atau pentas seni lainnya. Display dan pertunjukan seni teroganisir resmi maupun spontanitas silih berganti ditampilkan.
Selain barang kerajinan, di Jalan Malioboro wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh penganan khas Gunungkidul yaitu Bakpia Patok yang terkenal legit dan lembut.

Wisata malam hari berikutnya adalah Masangin di Alun-Alun Kidul (Alkid). Masangin sebenarnya merupakan salah satu latihan ketangkasan bagi prajurit keraton. Jaman dahulu para prajurit keraton memang menggunakan Alun-Alun Kidul sebagai tempat untuk olah ketangkasan seperti berkuda, memanah dengan posisi duduk bersila, adu harimau, dan Masangin yaitu latihan konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin (ringin kurung) yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup.

Masangin inilah yang sekarang menjadi “nilai jual” Alkid di malam hari. Di tempat ini wisatawan bisa mengetes kemampuan konsentrasi masing-masing dengan melakukan Masagin. Di sini banyak yang menyewakan penutup mata untuk melakukan Masangin.

Selain masangin, wisatawan juga bisa naik sepeda tandem untuk 2 orang atau 3 orang, naik becak mini, ataupun odong-odong untuk anak-anak.

Sedangkan untuk makan dan minum. Pengunjung bisa menikmati jajanan otak-otak, tempura, jagung bakar dan roti bakar, serta wedang ronde dan wedang bajigur.

L Gora Kunjana/GOR

Previous
Next Post »